Skip to main content

PELANGI DI BALIK SENJA

PELANGI DI BALIK SENJA - Hi friends, I hope you are all in good healthGuru Online, In the article you are reading this time with the title PELANGI DI BALIK SENJA, We have prepared this article well for you to read and take information in it. hopefully the contents of the post Artikel Cerpen, Artikel Pendidikan, Artikel UMUM, what we write you can understand. ok, happy reading.

Title : PELANGI DI BALIK SENJA
link : PELANGI DI BALIK SENJA

Baca juga


PELANGI DI BALIK SENJA

            Cahaya mentari pagi semburat menghangatkan seluruh area teras rumah. Dua kursi kayu jati drngsn bantalan busa empuk yang diletakkan di teras tetap tak berpenghuni. Meja kecil yang berada di tengah kursi menjadi pembatas dua kursi jati. Di atas meja ada empat cangkir teh panas dengan asap yang masih mengepul dengan menebarkan aroma wangi teh melati yang segar.

ilustrasi


            Yatmi membenahi beberapa posisi pot bunga yang dijejer rapi di samping teras yang berbatasan langsung dengan pagar rumah. Mila menanam beberapa aglonema yang dibelinya di toko bunga kemarin sore. Sedangkan Joko dan Rino mencuci mobil di depan garasi yang di depannya juga berfungsi sebagai pintu masuk ke area teras. Kesibukan yang mewah untuk keluarga kecil Yatmi yang telah lama tak dinikmatinya. Pagi itu, tak lepas kata ucapan syukur pada Tuhan satu-satunya pemberi kehidupan di muka bumi. Begini saja adalah kebahagiaan tiada tara buat Yatmi.




            Kesibukan kecil di teras dan halaman rumah itu terganggu ketika seorang laki-laki berdiri di depan pintu gerbang yang pintunya terbuka sebagian. Beberapa kali laki-laki itu mengucap salam namun rupanya keluarga kecil itu asyik dengan kesibukannya masing-masing. Laki-laki itu kembali mengucap salam dengan suara sedikit lebih keras. Rupanya ucapan terakhir itulah yang berhasil membuat Mila dan Joko melongok ke luar pintu gerbang. 


            Mereka mengangguk pada laki-laki itu sebagai isyarat agar laki-laki itu masuk ke halaman. Mila seolah tak percaya dengan kedatangan laki-laki yang sekarang sudah berdiri di teras. Dialah Prasto yang beberapa hari lalu datang ke rumah dan sempat bersitegang dengan Yatmi. Dirinya tak akan pernah lupa hari itu karena ia juga turut andil dalam perdebatan antara Yatmi dan mantan suaminya. Bahkan ketika itu, ia tak ragu mengusir mantan kakak iparnya.



"Mau apa kau kemari?" tanya Yatmi dengan nada kasar.



Joko yang tak menyadari situasi yang terjadi hanya bisa memandang istrinya dengan perasaan heran dan tak percaya bagaimana bisa Mila istrinya bersikap seketus itu pada tamu yang baru datang.


"Mas, kenalkan dia Prasto yang telah membuat kehidupan keluarga kita berantakan." Mila seolah membaca jalan pikiran Joko suaminya.



            Joko terbelalak tak percaya dengan pandangannya. Beberapa saat ia menelisik sosok laki-laki yang berdiri di teras itu. Tak ada sisa-sisa kegagahan seorang Prasto. Orang yang berdiri di hadapannya tak lebih dari seorang lelaki tua, rambut hampir memutih seluruhnya, dan tubuh kurus tak terawat. Benaknya masih memproses kesimpulan sementara tentang laki-laki itu. 


            Benarkah ia Prasto, mantan kakak iparnya? Kalimat-kalimat berbau penasaran hilir mudik di sepanjang pikirannya yang tak siap memindai kebenaran laki-laki itu. Namun pada akhirnya, Joko terpaksa harus meyakini bahwa laki-laki di depannya adalah Prasto ayah Rino.



"Mari Mas silahkan masuk!" Joko mempersilakann Prasto untuk masuk ke ruang tamu.


Ia tak berpikiran macam-macam. Tujuannya hanya ingin menghormati Prasto sebagai tamu. Untuk itulah ia mempersilakannya masuk.



"Heii, tunggu dulu. Nggak bisa! Dia tak bisa masuk ke dalam," cegah Mila dengan sengit.


Ia seakan-akan menyalahkan Joko suaminya karena begitu mudahnya mengajak Prasto masuk ke ruang tamu.



                Prasto cukup tahu diri melihat apa yang terjadi antara pasangan suami istri mantan adik iparnya itu. Ia tetap berdiri di teras meskipun Joko masih bersikap ramah mempersilakannya masuk. Sikap Mila masih seperti yang dijumpainya beberapa hari yang lalu ketika pertama kali ia datang ke rumah itu. Tetap ketus, penuh kebencian, dan menganggapnya najis untuk menginjak kembali rumah itu



Sumber: Antriyani



That's the article PELANGI DI BALIK SENJA

That's it for the article PELANGI DI BALIK SENJA this time, hopefully can be useful for all of you. okay, see you in another article post.

You are now reading the article PELANGI DI BALIK SENJA with link address https://ilmuguruonline.blogspot.com/2021/03/pelangi-di-balik-senja.html
Comment Policy: Please write your comments that match the topic of this page post. Comments containing links will not be displayed until they are approved.
Open Comments
Close Comment