Semoga Menjadi Guru yang Sehat
Written on: Kamis, Februari 25, 2021
Title : Semoga Menjadi Guru yang Sehat
link : Semoga Menjadi Guru yang Sehat
Semoga Menjadi Guru yang Sehat
Semoga Menjadi Guru yang Sehat
Belum bisa dipastikan kapan wabah vins corona ini akan berakhir Vaksin bukanlah obat yang Mematikan virus. Konon virus tidak bisa dibunuh dengan obat Yang bisa dilakukan adalah penularan dengan disiplin protokol kesehatan dan peningkatan imunitas masing-masing orang. Vaksin berfungi membentuk antibodi agar kebal serangan.
Begitu banyak orang terpapar virus super kecil ini dan banyak diantaranya meninggal Ekonomi merosot tajam, Pendidikan dengan Pli efektintas hasilnya sungguh mencemaskan, terutama yang berkaitan dengan karakter. Guru, murid, orang tua dan siapapun merasa begitu tertekan dengan keadaan.
Inilah saatnya kita harus hidup dengan lebih banyak menggantungkan pada diri sendiri. Bagi yang percaya Tuhan, saatnya memperkuat kepasrahan kepada sang Khalia Penguasa sejati kehidupan. Kewarasan berfikir mendapat ujian berat, bergoyang antara pendulum harap dan cemas, antara ego dan peduli kepada sesama, antara menginjak gas (gairah harapan masa depan) dan rem (trauma masa lalu dan kondisi berat saat ini)
Berfikir dengan kewarasan ternyata tidak cukup dengan standar normal, tetapi harus dengan standar sehat Mengacu UU Kesehatan (UU nomor 36 Tahun 2009)
Kesehatan adalah keadaan sehat secara fisik, mental, sosial, dan spiritual yang memungkinkan seseorang bisa hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Sehat meliputi keseluruhan eksistensi manusia, blo psiko sosio kultural dan spiritual. Oleh karena itulah lagu kebangsaan Indonesia Raya menyuarakan "bangunlah wanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Raya".
UU Sistem Pendidikan Nasional menegaskan tujuan pendidikan adalah membangun manusia yang utuh jiwa dan raga. Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berathlag mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab
Kehidupan yang sehat
Perilaku yang sehat dikendalikan oleh cara berfikir yang sehat, bukan sekedar normal Dalam prespektif neurosains, mesin berfikir manusia (otak) dikatakan sehat apabila struktur (anatomi) maupun fungsinya (fisiologis) dalam kondisi normal gerakan tubuh, sistem panca indera, kesadaran lingkungan, kemampuan berfikir, emosi dan daya ingat) ditambah dengan kemampuan menentukan pilihan benar salah, baik buruk dalam bertindak. Manusia sehat bukan sekedar normal fisik, berfikir atau intelektual dan emosionalnya, juga memiliki nilai-nilai kehidupan dan spiritualitas yang baik. Terasah dengan baik kecerdasan pisiknya (PQ), berfikir (IQ), emosi (EQ) dan spiritualnya (SQ) Beriman, bertaqwa, berkhlaq mula sebagal tujuan pendidikan berkaitan dengan mengasah dimensi SQ peserta didik
Mengapa ada petinggi negara, tokoh masyarakat bahkan tokoh agama bisa berbuat cela? Hal ini berkaitan dengan kesadaran spiritualitas yang bermasalah. Mereka adalah manusia yang normal, tetapi tidak sehat. Mereka harus mempertanggungjawabkan perilakunya, dunia dan akhirat
Spiritualitas berkaitan dengan kesadaran realita material atau substansi mendalam tentang eksistensi makna dan tujuan kehidupan secara hakiki, Spiritualitas menjadi sumber energi, Inspirasi, orientasi hidup, kompas dan kepercayaan, hakiki kehidupan. Pengalaman spiritual bisa menghubungkan dunia diri (mikro kosmos) dengan realitas yang lebih luas, alam semesta Imakro kosmos). Menjadikan pribadi mampu menjangkau cakrawala yang komprehensif holistik dan tujuan-tujuan jangka panjang. Apabila otak spiritual seseorang berfungsi dengan baik, jadilah la manusia beriman, bertaqwa dn berkhlag mulia
Spiritualitas memberikan kesadaran pada seseorang bahwa segala perbuatannya dilihat oleh Tuhan. Bahkan sebelum berbuat, ia menyebut nama Tuhannya Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tuhan hadir dalam perbuatannya. Dan ia menghadap Tuhannya bukan hanya saat sembahyang, juga pada setiap saat ia berbuat baik, la sadar ketika Tuhan dilupakan, dengan mudah terperosok dalam perbuatan tercela dan munkar.
Petunjuk Allah yang dinamakan hidayah dan taufik berkaitan dengan karunia-Nya menfungsikan PFC dari spiritualitas secara baik. Ketika kita berada di jalan sesat, kemampuan spiritualitas dihilangkan dalam daya otak, dan kita bisa berbuat tanpa kompas kebenaran.
Dalam kondisi kemampuan otak normal namun kehilangan otak sehat, kondisi ini bisa membahayakan. Perbuatan jahat dengan enteng dilakukan. Kepintaran yang dimiliki dikuasai dan didorong oleh nafsu buruk seperti serakah, dengki, benci, dan lain sebagainya. Sebaliknya, kecerdasan spiritual perlu didukung dengan kecerdasan fisik, intelektual dan emosional yang baik agar keluhuran dapat ditegakkan dengan kuat. Spiritualitas yang tinggi tanpa dukungan kenormalan fungsi otak hanya akan menjadikan orang baik yang lumpuh tidak bisa berbuat banyak.
Para guru pendidik harus menjagai kesehatan paripurna, pisik-intelektual-emosional- spiritual, agar mampu menfasilitasi peserta didik membangun dirinya menjadi insan yang utuh, bio psiko sosio kultural spiritual,
Menjadi guru/pendidik adalah pilihan hidup, pilihan karir, panggilan jiwa dan idealisme
Sumber: Derap guru (Widadi, Pembina PGRI Jawa Tengah)
That's the article Semoga Menjadi Guru yang Sehat
You are now reading the article Semoga Menjadi Guru yang Sehat with link address https://ilmuguruonline.blogspot.com/2021/02/semoga-menjadi-guru-yang-sehat.html