Skip to main content

Profil Generasi Berkarakter Pancasila

Profil Generasi Berkarakter Pancasila - Hi friends, I hope you are all in good healthGuru Online, In the article you are reading this time with the title Profil Generasi Berkarakter Pancasila, We have prepared this article well for you to read and take information in it. hopefully the contents of the post Artikel publikasi ilmiah, Artikel UMUM, what we write you can understand. ok, happy reading.

Title : Profil Generasi Berkarakter Pancasila
link : Profil Generasi Berkarakter Pancasila

Baca juga


Profil Generasi Berkarakter Pancasila

Profil Generasi Berkarakter Pancasila        


            Pancasila sebagai dasar Negara dan ideologi bangsa Indonesia memiliki arti sangat penting bagi kehidupan bernegara dan berbangsa. Nilai-nilal dalam pancasila adalah nilal yang mendasar sebagal pedoman peraturan dan dasar dari norma-norma hukum yang berlaku di Indonesia. Semua sila dalam pancasila memiliki keterkaitan sebagai satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan Sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang Undang Dasar (UUD) 1945 alinea ke-4 mengungkapkan makna Pancasila sebagai dasar negara


        "Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, kehidupan yang bangsa, dan mencerdaskan Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdomolan abadi dan keadilan sosial maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia"


Pendidikan Karakter

        Adakah benang merah antara dasar Negara Pancasila, Program Revolusi Mental dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)?

        Dalam rangka memperbaiki dan membangun karakter bangsa Indonesia dengan melaksanakan Revolusi Mental yang mengacu pada nilai-nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong untuk membangun budaya bangsa yang bermartabat, modern, maju, makmur, dan sejahtera berdasarkan Pancasila, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 6 Desember 2016 telah menandatangani Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental.


        Terkait dengan itu telah diterbitkan pula Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Dan selanjutnya merujuk pasal 14 Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017, mengenai penyelenggaraan PPK diatur dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan. Di bidang pendidikan dan kebudayaan selanjutnya diterbitkanlah Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada lembaga pendidikan formal.


            Pasal 2 Perpres Nomo 87 tahun 2017, dikatakan bahwa PPK memiliki tujuan: a). membangun dan membekali Peserta didik sebagai generasi emas Indonesia Tahun 2045 dengan jiwa Pancasila dan pendidikan karakter yang baik. Guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan; b), mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan pendidikan karakter sebagai Jiwapenyelenggaraan pendidikan bagi Peserta Didik dengan dukungan pelibatan publik yang dilakukan melalui pendidikan jalur formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan keberagaman budaya Indonesia; c).merevitalisasi dan memperkuat potensi dan kompetensi - pendidik, tenaga kependidikan, Peserta Didik, masyarakat, dan lingkungan keluarga dalam mengimplementasikan pert


Nilai Utama

            Nilal utama PPK meliputi religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas. Penjabarannya menjadi nilai relegius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tab kebangsaan dan cinta tanah air. Selain itu dikembangkan p nilai menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung Jawab.


            Pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di - lembaga pendidikan formal dilakukan mulai Taman Kanak Kanak, SD, SMP, SMA, SMK dan sederajad


Terkait dengan hal tersebut diatas, bagaimana pendapat pengamat pendidikan?


        Meminta pendapat pengamat pendidikan dan Advisor Institute for Education Reform Universitas Paramadina, Jakarta, yang juga mantan Ketua Departemen Litbang PB PGRI Dr. Abduh Zen. Berikut petikan wawancaranya


Revolusi mental adalah salah satu program Presiden Jokowi, apa catatan penting Anda terkait Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM)?

            Dalam konteks pendidikan, Revolusi mental seyogyanya, menuntut perombakan sistem pendidikan nasional secara fundamental, total, dan gradual. Pendidikan harus dinomor satukan sebagal episentrum perekayasaan kemanusiaan (human engineering) dalam gerak sentrifugalpencapaian tujuan kenegaraan. Konstitusi juga sudah menetapkan negara harus memprioritaskan anggaran (terbesar) pendidikan minimal 20 persen dari APBN dan APBD


            Dengan platform Revolusi Mental, mestinya pemerintah tak sekadar meneruskan apa yang ada, tetap juga berani mengoreksi kebijakan pendidikan kita yang sangat parah, Suatu "revolusi" menuntut perubahan yang radikal (paradigmatik)


            Maka seharusnya pemerintah tidak secara instan atau sekadar menjalankan berbagal gagasan yang sepintas tampak keren seperti daya saing, merdeka belajar yang tidak jelas arah dan kaitannya dengan kepentingan pendidikan dan bangsa. Tadinya kita berharap Revolusi mental dapat menjadi starting point (titik awal) kemajuan dengan Restoraveri bangsa Jepang mengubah mentalitas modernisme Meijinya yang feodalisme ke arah e melalui pendidikan Malaysia, tetangga kita, di era Mahathir Mohamad melakukan gerakan "Melayu Baru" dimulal 1971 yang dibarengi dengan kebijakan "afirmatif" ekonomi baru yang dikenal dengan New Economic Policy (NEP) Sayangnya sejauh ini Revolusi Mental kita belum menunjukkan adanya konsep dan kebijakan yang padu dan sesungguh-sungguh


Apakah menurut anda, Program PPK saat ini telah menunjukan hasil nyata sebagai bagian dari upaya melakukan Revolusi Mental? Jika jawabanya, ya. Apa buktinya? Jika tidak, apa kendalanya, dan bagaimana solusinya?


            Jawabnya tidak atau belum menunjukkan perubahan mentalitas. Dari kata "Penguatan" dalam dua kebijakan di atas menunjukkan bahwa konsep dan kebijakan selama ini (sebelumnya) adalah "lemah" sehingga perlu dikuatkan. Sebagai gerakan nasional, gaung dan kiprah Revolusi mental kurang masif dan menukik sehingga ibarat makanan serasa "hambar." Kendala pertama dan utama terletak pada kejelasan konsep. Misalnya mentalitas bangsa ini hendak diubah ke arah mana? sehingga jelas apa yang harus diubah. Program Mahatir Muhammad dengan jelas mengadung pesan "Melayu baru" maka yang menjadi agenda utamanya (seperti berulang diucapkannya) adalah "memodernisasi pikiran," maka jelas langkah apa yang harus dilakukan.


            Konsep Revolusi mental kita berhenti pada kosa kata "besar dan mulia" seperti "berdaya saing," "jujur", "mandiri" dan sebagainya tidak memberikan clue atau arah objektif operasional. Solusinya, jika sekarang ini hendak diperbaiki, agak sukar karena masyarakat sudah kehilangan "trust" (kepercayaan) pada pemerintah.


        "Profil Generasi Berkarakter Pancasila", pentingkah menurut bapak? Kalau jawabanya, ya. Apa saja kriterianya dan bagaimana cara mewujudkannya.


            Menurut saya perlu agar tidak kabur dan Pancasila sekadar jadi pemungkas tapi tak jelas seperti banyak kita saksikan belakangan ini dalam ungkapan "tendensius": "Saya Indonesia, Saya Pancasila, Maksud saya Pancasila" itu apa? Jika pada masa Orba orang akan mengacu pada 36 butir tafsir Pancasila. Nah masalahnya sekarang (belakangan) ini Pancasila itu kembali dipersoalkan tafsirnya yang mana. Hubungan antar sila itu bagaimana dan seterusnya. Saya sendiri untuk keperluan Metodologis, menganggap Pancasila dengan kelima silanya itu sebagai "dimensi." Seorang atau generasi Pancasila itu harus menampakkan 5 dimensi dalam penampakan" sikap dan perilakunya. Untuk mewujudkannya, pertama dan utamanya melalui pendidikan. Upaya pendidikan dalam totalitasnya adalah "pendidikan Pancasila" yaitu menanamkan atau menguatkan sikap dan komitmen keberagamaan dan kemanusiaan. Membangun dan menumbuh-suburkan patriotisme dan nasionalisme, menyadarkan dan menakzimkan keberaneka ragaman dan ketaat-asasan serta menumbuhkan kemandirian dan solidaritas sosial.


Di usia 75 tahun bangsa Indonesia, apa saja tantangan Pancasila sebagai dasar Negara dan ideologi bangsa? Bagaimana seharusnya kita menghadapi tantangan itu?


            Tantangan terhadap Pancasila adalah sikap "ekstremis" pada seseorang atau sekelompok orang yang tidak proporsional terhadap Pancasila sebagai dasar negara. Pancasila adalah dasar negara yang "menyatukan" Dia diperlukan karena bangsa ini sangat plural sehingga diharapkan dapat mempersatukan. Yang terjadi sekarang adalah Pancasila digunakan untuk meng-exclude orang atau kelompok lain. Sikap ekstremis itu akhirnya melahirkan sikap ekstrem lainnya yaitu "anti" Pancasila. Menghadapi kenyataan ini, kita harus kembali pada sikap proporsional yang "moderat" yaitu menempatkan Pancasila kembali sebagai Dasar negara. Dan ini yang harus dikuatkan melalui pendidikan kebangsaan.


Adakah benang merah antara pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) serta Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)?


            Tentunya ada. GNRM itu seyogyanya sebagai upaya untuk mengubah mentalitas (budaya) bangsa. Dimensi dimensi mental atau budaya yang kita inginkan adalah mentalitas Pancasila, Singkatnya GNRM itu bercita-cita mem- Pancasila-kan masyarakat. Untuk menjadikannya lebih operasional, tangible, dan terukur harusnya ada perdebatan atau diskusi mendalam tentang dasar-dasar filosofi dan metodologinya. PPK seyogyanya adalah jadi jalan utama untuk mewujudkannya. (pur)




That's the article Profil Generasi Berkarakter Pancasila

That's it for the article Profil Generasi Berkarakter Pancasila this time, hopefully can be useful for all of you. okay, see you in another article post.

You are now reading the article Profil Generasi Berkarakter Pancasila with link address https://ilmuguruonline.blogspot.com/2021/02/profil-generasi-berkarakter-pancasila.html
Comment Policy: Please write your comments that match the topic of this page post. Comments containing links will not be displayed until they are approved.
Open Comments
Close Comment