Skip to main content

METODE ATM SEBAGAI UPAYA PENGUATAN KOMPETENSI SISWA DALAM MENULIS CERPEN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

METODE ATM SEBAGAI UPAYA PENGUATAN KOMPETENSI SISWA DALAM MENULIS CERPEN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA - Hi friends, I hope you are all in good healthGuru Online, In the article you are reading this time with the title METODE ATM SEBAGAI UPAYA PENGUATAN KOMPETENSI SISWA DALAM MENULIS CERPEN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA, We have prepared this article well for you to read and take information in it. hopefully the contents of the post Artikel jurnal, Artikel Pendidikan, Artikel publikasi ilmiah, Artikel UMUM, what we write you can understand. ok, happy reading.

Title : METODE ATM SEBAGAI UPAYA PENGUATAN KOMPETENSI SISWA DALAM MENULIS CERPEN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
link : METODE ATM SEBAGAI UPAYA PENGUATAN KOMPETENSI SISWA DALAM MENULIS CERPEN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Baca juga


METODE ATM SEBAGAI UPAYA PENGUATAN KOMPETENSI SISWA DALAM MENULIS CERPEN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA


 METODE ATM SEBAGAI UPAYA PENGUATAN KOMPETENSI SISWA DALAM MENULIS CERPEN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Oleh Retno Trisiyani, S.Pd.


ABSTRAK


            Pelajaran bahasa Indonesia menjadi sarana untuk meningkatkan kompetensi siswa agar dapa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik lisan maupun tertulis. Salah satu aspek kompetensi menulis dalam Bahasa Indonesia adalah menulis cerpen. Menulis cerpen merupakan suatu kegiatan atau seni menyajikan peristiwa dalam bentuk cerita singkat. Namun seringkali siswa merasa kesulitan untuk menuangkan ide dalam bentuk tulisan cerpen. Guru memiliki peran dalam membantu siswa mer kompetensi tersebut. Peran guru dalam mendidik siswa mengharuskan memiliki beragam metode pembelajaran yang dapat menunjang keberhasilan prestasi siswa. Metode ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi) menjadi salah satu metode alternatif pembelajaran menulis cerpen bagi siswa agar lebih menarik dan mendapatkan hasil yang optimal. Selain itu, metode ATM merupakan metode alternatif untuk menguatkan kemampuan siswa dalam mencapai kompetensi menulis cerpen.


Kata Kunci: Metode ATM, Kompetensi Menulis Cerpen.


PENDAHULUAN 

            Pendidikan merupakan upaya mewujudkan cita cita agar Individu memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menjalankan kehidupan di masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sebagaimana Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan adalah upaya sadar dan terencana dalam mewujudkan suasana dan proses belajar agar peserta didik aktif mengembangkan potensi diri seperti spiritual, kepribadian, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak terpuji, serta keterampilan bermasyarakat, bangsa dan negara. Salah satu mata pelajaran yang dapat menunjang kemampuan peserta didik dalam berinteraksi menjalankan kehidupan bermasyarakat di Indonesia adalah mempelajari Bahasa Indonesia. Pelajaran Bahasa Indonesia penting dipelajari agar siswa dapat memahami percakapan dan mencapai kompetensi yang optimal. Berdasarkan Kurikulum 2013, pelajaran Bahasa Indonesia merupakan pembelajaran berbasis teks sehingga siswa dituntut agar mampu mengungkapkan gagasan dalam bentuk tertulis maupun lisan. Kompetensi pengetahuan dan keterampilan ditata dalam Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang menjadi sumber materi belajar. Kompetensi Dasar (KD) tentang pemahaman teks secara teori dan tentang keterampilan memahami, menulis, dan menyunting teks dapat dilatih salah satunya dengan menulis cerpen. Menulis cerpen merupakan suatu kegiatan atau seni menyajikan peristiwa dalam bentuk cerita singkat. Sebagaimana Sumardjo (2001) menyatakan bahwa menulis cerita pendek adalah seni dan keterampilan menyajikan cerita. Kemampuan menulis tiap siswa tentu berbeda. Hal tersebut berdasarkan hasil pengamatan di kelas XI IPS SMA Negeri Patikraja yaitu masih rendahnya minat siswa terhadap kompetensi menulis cerpen. Siswa masih kesulitan dalam menuangkan ide atau gagasan di awal kepenulisan cerpen serta mengembangkannya menjadi suatu alur cerita di beberapa paragraf


            Beberapa hal yang menjadi sulitnya kemampuan menuangkan ide diawal diantaranya minat membaca kurang, kesulitan menentukan tema yang tepat, kurangnya berlatih, serta tidak ada lde untuk mengembangkannya. Di sisi lain, keterampilan menulis cerpen diajarkan melalui cara-cara mengajar yang konvensional sehingga siswa cenderung kurang aktif. Peran guru dalam proses pembelajaran dirasa monoton yang menyebabkan siswa menulis cerpen menggunakan bahasa yang monoton serta pengembangan ide dan diksi kurang bervariatif (Mashura 2017).


            Berdasarkan penelitian Yulisna (2017) menyatakan bahwa keterampilan menulis cerpen anak SMA masih tergolong cukup dan belum optimal karena berada pada kualifikasi 63.33 persen. Keterampilan menulis cerpen tersebut dilihat dari hasil tes menulis dengan tema yang sudah ditentukan.Faktor lain yang menyebabkan rendahnya minat siswa menulis cerpenadalah media pembelajaran menulis cerpen (Umar 2016). Hal tersebut dikarenakan guru hanya memberikan penjelasan langkah-langkah menulis cerpen secara teori tanpa ada media yang mendukung dan menarik perhatian siswa. Padahal media berguna dalam meningkatkan kreativitas serta daya imajinasi siswa dalam mengungkapkan ide-ide yang sebenarnya ada dalam potensi setiap siswa. Kemampuan imajinasi dan kreativitas dapat memudahkan siswa untuk menuangkan ide tersebut dalam bentuk tulisan atau cerita. Oleh karena itu, perlu adanya metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi persoalan di atas. Metode ATM yaitu metode mengamati, meniru, dan memodifikasi model tulisan cerpen dari seorang ahli. Guru sebagai pemegang peran pendidik menyajikan secara langsung kepada siswa contoh tulisan cerpen yang terbaik kemudian siswa membaca, meniru, dan memodifikasi sesuai kemampuan dan ide yang dimiliki siswa.

            Metode pembelajaran ATM Amati. Tiru, dan Modifikasi menjadi salah satu alternatif pembelajaran sebagai upaya menguatkan kompetensi siswa dalam menulis cerpen


Identifikasi Masalah

            Latar belakang rendahnya kemampuan siswa dalam menulis cerpen antara lain 1) Kurangnya minat siswa dalam pembelajaran karena metode yang membosankan dalam proses belajar 2) Siswa kesulitan untuk menuangkan ide dan gagasannya dalam bentuk karya sastra cerpen serta 3) Hasil kerja tulisan cerpen siswa yang kurang optimal sesuai standar kompetensi


Pembatasan Masalah

            Banyaknya permasalahan yang dihadapi guru dalam melaksanakan tugas mengajar dan belum optimalnya kompetensi menulis cerpen siswa maka penulis membuat judul Metode ATM sebagal Upaya Penguatan Kompetensi Siswa dalam Menulis Cerpen pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia,


Rumusan Masalah

          Rumusan masalah dalam penelitian ini diantaranya: 

  1. Bagaimana cara meningkatkan minat siswa dalam menulis cerpen?
  2. Bagaimana cara menggunakan metode pembelajaran ATM yang kreatif dalam meningkatkan kompetensi siswa menulis cerpen?


Tujuan Penelitian

            Adapun tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan cara meningkatkan minat dan kompetensi siswa dalam menulis cerpen melalui metode pembelajaran ATM oleh guru.


Manfaat penelitian

            Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa untuk meningkatkan minat dan kompetensi menulis cerpen di kelas pada pelajaran Bahasa Indonesia, Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan evaluasi hasil belajar dan melatih para guru dalam mengoptimalkan kemampuan mengajar melalui metode ATM Bagi masyarakat dapat memberikan bermanfaat dan tambahan informasi mengenai metode pembelajaran ATM yang dapat meningkatkan kompetensi menulis cerpen bagi siswa sehingga dapat mendukung keberhasilan pendidikan Bahasa Indonesia di sekolah


LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 

Minat Siswa 

               Minat dapat berasal dari luar maupun dalam diri Individu tersebut. Secara umum, minat individu terhadap sesuatu diekspresikan melalui kegiatan yang berhubungan dengan minatnya (Putri 2015). Siswa yang memiliki minat tinggi akan memberikan perhatian penuh pada usahanya untuk mencapai tujuan.

                Sesuatu atau hal yang menarik dan bermanfaat bagi kehidupan serta sesuatu yang berkaitan dengan bahan pelajaran yang sedang dipelajari dapat membantu siswa meningkatkan minatnya. Penelitian Rozikin, Amir dan Rohiat (2018) menyatakan bahwa minat belajar mempengaruhi hasil belajar siswa SMA. Minat yang tumbuh pada diri siswa disebabkan rasa suka pada pelajaran tersebut sehingga mau untuk mempelajarinya secara lebih lanjut. Kebanyakan minat terhadap mata pelajaran juga dipengaruhi faktor kemudahan untuk dipelajari Penelitian Apriani (2017) menyatakan bahwa minat belajar berpengaruh secara positif terhadap peningkatan kemampuan menulis karangan narasi siswa Kemampuan menulis siswa tidak hadir begitu saja, namun merupakan akumulasi dari proses belajar sebelumnya. Selain itu Juga siswa harus memiliki kemampuan, kemauan, pengalaman, serta minat yang sungguh sungguh dalam menggali ide cerita sehingga mampu menuangkannya dalam bentuk tulisan.


Karya Sastra Cerpen

                Cerpen atau cerita pendek merupakan karya sastra berbentuk fiksi. Cerpen mengandung nilal nila kehidupan yang berlaku di masyarakat. Nilai tersebut menggambarkan norma, aturan, tradisi/budaya, serta kepercayaan yang sudah dianut bahkan dilakukan masyarakat. Bentuk fiksi yang dimiliki cerpen bukan hanya berupa hiburan namun juga sarana pendidikan bagi pembaca. Adapun nilai nilai kehidupan dalam cerpen berdasarkan Buku Bahasa Indonesia yaitu: a) Nilai moral yang berkaitan dengan tingkah laku, budi pekerti, maupun akhlak manusia, b) Nilal sosial berkaitan dengan hubungan antar manusia yang berkaitan juga dengan norma dan hukum di masyarakat; c) Nilai budaya berkaitan dengan kebiasaan atau tradisi yang berlaku dan sebagai acuan dalam mejalankan kehidupan, d) Nilai religi berkaitan kehidupan beragama seperti kepercayaan kepada Tuhan dan beribadah, serta e) Nilai politik berkaitan dengan gejolak tata pemerintahan di suatu daerah


                Unsur-unsur pembangun cerpen adalah unsur intrinsik dan ekstrinsik sebuah tulisan Unsur intrinsik terdiri atas, a) Tema yaitu makna yang terkandung dalam sebuah cerita. Tema menjadi gagasan dasar umum serta dasar cerita yang digunakan penulis untuk mengembangkan cerita; b) Latar menggambarkan pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial masyarakat, c) Penokohan menggambarkan tentang seseorang yang ditampilkan dalam cerita d) Sudut pandang adalah cara pandang orang pertama, ketiga, ataupun campuran) yang digunakan sebagai sarana menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita, e) Alur adalah pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat maupun bersifat kronologis, sederhananya cerpen memiliki jalan cerita yang menarik dan logis, serta Amanat yaitu pesan yang disampaikan pada sebuah cerita serta bersifat moral mencakup seluruh persoalan hidup. Sementara itu unsur ekstrinsik terdiri atas Bahasa yang merupakan sarana yang digunakan dalam karya sastra dan dipengaruhi oleh Latar belakang pengarang yaitu pemahaman kita pada bahasa pengarang, b) sejarah hidup pengarang dan sejarah hasil karangan pengarang sebelumnya yang meliputi biografi psikologis, dan aliran sastra pengarang. Nilal-rula yang terkandung dalam karya sastra seperti nilai kehidupan seperti norma, tradisi, dan kepe cayaan yang dianut masyarakat seperti nilai spritual, moral, sosial, dan budaya.


Kompetensi Menulis


            Kompetensi atau kemampuan merupakan kesanggupan, kecakapan, dan kekuatan individu untuk melaksanakan tugasnya dengan baik. Kemampuan mengandung unsur seperti keterampilan manual maupun intelektual tersebut hingga sifat pribadi yang dimiliki. Unsur mencerminkan pendidikan, latihan, serta pengalaman sesuai kinerja (Alwi 2002). Kompetensi menulis siswa dapat diasah melalui metode belajar yang lebih menyentuh aspek pemahaman dan daya nalar yang baik, sehingga siswa dapat menuangkan ide berupa tulisan. Menurut Wiyanto (2005) menyatakan bahwa menulis cerpen perlu banyak berkhayal disebabkan cerpen merupakan karya sastra berbentuk prosa. Jalan cerita maupun peristiwa serta pelaku yang terlibat dalam cerpen adalah rekayasa penulis. Begitu Juga dengan latar tempat, waktu, dan suasana yang terjadi dalam cerpen adalah rekaan dari penulis


            Menulis merupakan kegiatan menuangkan ide atau gagasan kedalam suatu bentuk cerita tertulis secara tepat dan sistematis. Kompetensi menulis tiap siswa berbeda karena menulis membutuhkan daya nalar Sebagaimana Tarigan (2008) menyatakan bahwa menulis yaitu menurunkan atau menggambarkan lambang lambang grafik ataupun ide ide menjadi suatu bahasa yang dapat pahami oleh orang lain.Fungsi menulis menurut Tarigan (2008) diantaranya, a) Menulis penting bagi dunia pendidikan karena melatih siswa untuk bepikir, b) Membantu siswa untuk berpikir kritis, C) Memudahkan siswa merasakan dan menikmati hubungan hubungan yang ada untuk memperdalam daya tanggap serta memecahkan masalah yang dihadapi dan menyusunnya menjadi urutan cerita berdasarkan pengalaman; d) Menulis dapat membantu siswa menjelaskan ide-ide yang dimiliki. Selain itu, menulis juga memiliki tujuan yaitu sebagai sumber informasi, altruistik, penugasan, persuasif, pernyataan diri, kreatif, serta memecahkan masalah (Hugo Hartig dalam Tarigan 2008),


Metode ATM


            Menulis cerpen merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh siswa.

            Metode dalam proses belajar mengajar yang menarik serta Inovatif dapat menentukan keberhasilan tujuan pembelajaran yang ingin dicapal Guru diharuskan dapat memilih dan menerapkan metode secara elektif untuk meningkatkan keterampilan menulle cerpen (Mastini, Suwandi, dan Sumarwati 2016).

            Metode ATM (Amati. Tiru, dan Modifikasi merupakan metode pembelajaran yang dapat mempermudah siswa menulis cerpen Adapun teknik dar metode ini yaitu


  1. Siswa mencermati atau mengamati model tulisan yang diberikan oleh guru agar mendapatkan pemahaman langsung tentang suatu konsep secara lebih konkret
  2. Siswa meniru model seperti bagaimana alur atau penakohan dalam cerpen agar disesuaikan dengan ide yang dimiliki kedalam tulisan yang hendak dibuat.
  3. Siswa memodifikasi model tulisan yang diberikan guru dari pemahaman dan proses peniruan yang dilakukan. Hal tersebut dilakukan dengan cara membuat kerangka penulisan terlebih dahulu seperti yang guru contohkan, kemudian memodifikasi sesuai ide yang ingin dituangkan dalam tulisan Bentuk modifikasi yang dilakukan sepertimengganti dengan tema yang beragam sesuai penugasan ataupun yang diinginkan siswa. Tema mencakup aspek kehidupan seperti kehidupan sosial, persahabatan, pendidikan, cinta, liku kehidupan, cita cita dan harapan dll.


            Metode ATM hampir mirip dengan teknik CTM namun metode ATM lebih menunjukkan kemampuan siswa dalam mengembangkan tulisan berdasarkan tema yang diinginkan dari kegiatan mengamati dan meniru konsep model tulisan. Penelitian Kurnianingtyas (2015) menyatakan bahwa teknik CTM berhasil meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis yang ditunjukkan dengan perubahan perilaku seperti lebih serius dan bersemangat mengikuti proses pembelajaran menulis Oleh karena itu diharapkan metode ATM diharapkan dapat lebih meningkatkan kompetensi menulis cerpen bagi siswa.


KESIMPULAN DAN SARAN 

Kesimpulan


            Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa metode ATM dapat menjadi alternatif pembelajaran dan meningkatkan kemampuan kompetensi siswa dalam menulis cerpen

            Metode ATM sebagai Inovasi dari metode CTM dapat membuat siswa dapat lebih mampu menuangkan de atau gagasannya kedalam tulisan

            Hal tersebut dikarenakan metode ATM dilakukan menggunakan tema yang berbeda agar siswa lebih memahami cara penulisan yang baik dan benar

Saran

            Berdasarkan hasil penelitian dikemukakan beberapa saran, diantaranya bagi guru dapat dijadikan salah satu metode dalam mengajar di kelas untuk meningkatkan minat dan kompetensi menulis siswa. Bagi masyarakat dapat menjadi tambahan informasi sebagai upaya membantu mendukung tercapainya prestasi akademik siswa secara optimal melalui menulis cerpen.


DAFTAR PUSTAKA


Alwi H. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Apriani H 2017. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Narasi Pada Siswa.DEIKSIS. 9(3).

Depdiknas. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017. PT. Nyata Grafika Media Surakarta Jawa Pos Group

Kurnianingtyas E. 2015. Penerapan Teknik Copy The Master Untuk Meningkatkan keterampilan Menulis Cerpen Siswa Kelas VII-B MTS Darun Najah Petahunan Lumajang. Jurnal Pendidikan. 2(8).

Mashura. 2017. Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli. Jurnal Kreatif Tadulako Online. 4(11). ISSN 2354-614X.

Wiyanto A. 2005. Kesastraan Sekolah Penunjang Pembelajaran Bahasa Indonesia SMP dan SMA. Jakarta: Grasindo

Putri DTN. 2015. Pengaruh Minat dan Motivasi Terhadap

Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pengantar Administrasi Perkantoran. Jurnal Pendidikan Bisnis dan Manajemen. 1(2).

Rozikin S, Amir H, Rohiat S. 2018. Hubungan Minat Belajar

Kimia dengan Prestasi Belajar Siswa pada mata pelajaran Kimia di SMA Negeri 1 Tebat Karai dan SMA Negeri 1 Kabupaten Kepahiang Alotrop. Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia. 2(1):78-81.

Sumardjo, J. 2001. Beberapa Petunjuk Menulis Cerpen. Bandung: Mitra Kencana. Tarigan HG. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Umar S. 2016. Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audiovisual pada Siswa Kelas IXa SMP Negeri 2 Tolitoli. Jurnal Kreatif Tadulako Online. 4(6), ISSN 2354-614X

Yulisna R. 2017. Kontribusi Kemampuan Memahami Cerpen terhadap Keterampilan Menulis CerpenSiswa Kelas XI SMA Negeri 4 Padang. Jurnal Gramatika.vol. (2): 72-83. ISSN: 2442-8485.

Mastini, Suwandi S, Sumarwati. 2016. Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Melalui Metode Pembelajaran Berbasis Pengalaman dan Media Audiovisual Pada Sekolah Menengah Pertama. Jurnal S2 Pendidikan Bahasa Indonesia, 1(1).


penulis artikel : Retno Trisiyani, S.Pd.



That's the article METODE ATM SEBAGAI UPAYA PENGUATAN KOMPETENSI SISWA DALAM MENULIS CERPEN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

That's it for the article METODE ATM SEBAGAI UPAYA PENGUATAN KOMPETENSI SISWA DALAM MENULIS CERPEN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA this time, hopefully can be useful for all of you. okay, see you in another article post.

You are now reading the article METODE ATM SEBAGAI UPAYA PENGUATAN KOMPETENSI SISWA DALAM MENULIS CERPEN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA with link address https://ilmuguruonline.blogspot.com/2021/02/metode-atm-sebagai-upaya-penguatan.html
Comment Policy: Please write your comments that match the topic of this page post. Comments containing links will not be displayed until they are approved.
Open Comments
Close Comment